Dalam dunia penerbangan, pengaruh cuaca sangat signifikan terhadap kegiatan take-off, on route, dan landing pesawat. Sehingga ICAO (International Civil Aviation Organization) yang merupakan organisasi penerbangan internasional mensyaratkan dalam suatu bandara harus ada pelayanan meteorologi yang diatur dalam Annex 3. Berdasarkan data dari NTSB (National Transportation Safety Board), dapat dilihat bahwa kecelakaan pesawat akibat cuaca tidaklah jarang terjadi. Sehingga memang benar bahwa cuaca tidak dapat diabaikan dalam kegiatan penerbangan.
Turbulensi
Turbulensi dari awan Cb disebabkan oleh gerakan vertikal parsel udara dari proses konveksi kuat dan kegiatan updraft untuk menumbuhkan awan Cb. Pergerakan vertikal dalam awan Cb bisa mencapai 50 knot. Kemudian selain itu turbulensi juga akan terjadi dari interaksi updraft dan downdraft yang kuat. Diluar awan, turbulensi masih bisa ditemukan dalam radius 20 mil dari pusat badai. Turbulensi sangat berbahaya bagi pesawat yang sedang take off, on route, maupun landing karena bisa menyebabkan goncangan kuat pada pesawat.
Petir bisa merusak kulit pesawat dan bisa menyebabkan gangguan kelistrikan seperti gangguan komunikasi dan sistem navigasi. Petir juga diduga bisa meledakkan tangki bahan bakar pesawat, tetapi kecelakaan serius yang diakibatkan oleh petir sangat jarang terjadi. Cahaya kilatan petir juga menyilaukan pengelihatan pilot sementara, sehingga tidak bisa menavigasi pesawat melalui visual maupun melalui alat.
Untuk melanjutkan silahkan baca tautan dibawah ini.
Cegah Formasi Petir dengan menggunakan CMCE.
untuk pemesanan sales@baswarasolution.com